Langsung ke konten utama

Postingan

The Art of War

  Iseng daripada no new entry, lebih baik publikasiin salah satu tulisan roleplay saya di forum IndoHogwarts as Deryck Rudolf Bradley. (source: here ) Enjoy! ---------------------------------------------------------- Cahaya mentari senja menerabas lewat celah-celah dedaunan maple yang kini jumlahnya terbilang menggenaskan (pohon yang menjadi tumpuannya sudah nyaris botak, well ..), menguatkan fragmen slytherin muda yang berada sekian senti dari koordinat dimana pohon maple tersebut tumbuh. Seorang anak lelaki, selusin-belum-sampai usianya, dengan rambut gelap serta mata burgundy---genetik khas para Bradley (sejauh ini, belum ada seorang lain diluar penyandang nama Bradley yang memiliki warna mata senada); raut mukanya angkuh, terpahat kearogansian tak terbantah. Ia kurus, jangkung, punya tatapan malas yang terasa menikam---setajam sorot milik kaum ber-ordo Accipitriformes . Putra kedua La Cosa Nostra kenamaan Italy ; Marcus Bradley, piatu sedari usianya baru mencapai pangka
Postingan terbaru

The Day (Part 1)

Basilica di San Marco, Venice Minggu yang cerah, dimana horizon memamerkan langit biru yang berawan dengan hamparan cahaya berwarna kekuningan. Lonceng menara Campanile berdentang nyaring, membahanai basilica dan sekitarnya, pertanda jarum panjang jam sedang berada tepat di numera lusin.   Sekawanan merpati penghuni Piazza serentak membubarkan diri, mengepakkan sayap-sayap keabuannya ketika iring-iringan pengantin wanita tiba di depan sebuah bangunan yang merupakan perpaduan dari arsitektur bergaya Byzantium, Gothic, Romawi, serta Turkish. Basilica di San Marco, yang sempat terbakar dalam pemberontakan melawan Doge Pietro Candiano IV di abad ke-9, yang terlihat bagaikan istana kerajaan nan megah dalam negeri dongeng—dan si mempelai wanita yang baru saja datang adalah jelmaan dari figur Sang Tuan Putri. Tak butuh waktu lama bagi si mempelai pria beserta para hadirin yang sudah berada di dalam untuk menyadari bahwa sang pengantin wanita telah bersiap memasuki basilica. Sem

Barchelor Party

Musik berdentum, menyuguhkan alunan musik techno dengan irama yang menghentak. Sampanye mengalir. Gelas-gelas berdenting. Bau anggur dan sigaret mengepung di udara. Entah sudah berapa botol minuman berkadar alkhohol tinggi— mulai dari jenis champagne, vodka, absinte, grappa, tequila, martini, limoncello hingga genepi —yang sudah dikosongkan isinya dalam tempo singkat oleh belasan pemuda yang tengah berpesta dalam sebuah bar mewah Venezia. “Hey, gimme a glass of Grappa..”  Boyd menuangkan minuman beralkohol itu sedikit terlalu banyak hingga sebagian tumpah membasahi lantai kayu dari bar yang sudah dipesan ekslusif selama dua malam. Arvid meraih gelas flute dari tangan si pemuda yang sudah dalam keadaan setengah mabuk, menghabiskan liquor bening dengan harum anggur berbasis pomace brendi itu dalam sekali teguk. It's the last time to break all the rules Let's all get drunk tonight “Wanna smoke?” Auror muda itu mengangguk singkat dan tak menolak ketika Joseph

Once I Loved

Well, akhirnya saya bisa nulis lagi---meskipun masih dilanda webe berkepanjangan. Tapi, ya, yang penting bisa kembali nulis, itu aja udah buat saya bahagia >:D ( tanpa menulis hidup saya hampa ). So ini tulisan saya di forum IndoHogwarts as Arvid von Zeelweger , saya pajang disini karena ya...mau aja. Well, entri blog di bulan April yang masih Null itu..look kinda pathetic baidewei.. .///. (c) Ayliorre @IndoHogwarts for the siggy Santa Maria delle Grazie. Milan , Italia. 11.00 AM Minggu siang yang cukup dingin di bulan ke lusin, dimana cahaya matahari sewarna kuning lemon mengukirkan bayang-bayang katedral agung Santa Maria delle Grazie ke jalan-jalan aspal di sekelilingnya. Seorang pemuda, tubuhnya jangkung-tegap, dengan setelan tuxedo hitam dan kemeja sewarna salju yang menyembul di baliknya, tengah berdiri mematung di altar. Mata pirusnya mengawasi sang kardinal yang bertopi merah dan menghirup anggur, menyampaikan Komuni dan menampar pelan pipi bayi lelaki beramb

`a curiosity`

Dahaganya seakan tak pernah terpuaskan. Kendati pun ia sudah minum terlalu banyak, tetap saja ia merasa selalu dan selalu saja didera dehidrasi tingkat tinggi. Haus kepalang tanggung— x X x Semua berawal dari pertemuan mereka yang tidak (di)sengaja, di malam keenam di awal tahun kelinci. She look, she hear, she think— she know . Lalu datanglah itu; ` a curiosity `. Lantas dicarilah itu informasi mengenai siapa dia, dia siapa . Dan sekilat anak kecil menghabiskan kembang gulalinya, secepat itu pula dosis keingintahuannya meningkat. Dari yang sekedar hanya ingin tahu, menjadi ingin lebih tahu, lalu ingin semakin lebih tahu lagi . ..lagi, lagi, lagi, dan lagi . Terus saja ia mencari dan menggali informasi tiada henti, karena semakin ia tahu tentang sosoknya, semakin bertambah pula rasa kagumnya. Membuatnya seakan sedang dimabuk candu, seperti layaknya orang yang sedang sakau. Kinda.. silly . Dan ia bersumpah — atas nama Nurdin Halid yang terkutuk